Pages

Monday, October 27, 2014

Night At The Museum - Amazing Race at Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia
Sabtu, 31 Agustus 2014
17.30 WIB - selesai

Penasaran saya pengen ikut banget acara ini. Dan kebetulan pada hari pelaksanaan acara ini, saya belum punya rencana apapun. Harap2 cemas juga sih secara dari banyaknya calon peserta yang mendaftar, panitia akan hanya akan memilih 100 peserta.
Sebelumnya harus mengisi formulir pendaftaran melalui website. That's it! tinggal tunggu konfirmasi dari panitia.

Dan saya terpilih untuk mengikuti acara ini. Jadi agak susah juga ya kalo mengajak teman karena belum tentu kita terpilih bersama2.

Hari yang dinanti, datang juga. Sampai di Museum BI, masih cukup lama untuk mulai. Setelah daftar ulang dan mendapar snack, saya keluar lagi untuk menuju Taman Fatahillah. Eh ternyata di samping Museum BI sudah tersedia kedai makanan dan minuman. kapan2 mau coba ngopi2 disana deh.

Taman Fatahillah masih belum berubah saat saya kesana. Rame oleh pedagang kaki lima dan semrawut. Tidak terlihat keindahan gedung2 bersejarah yang terdapat disana; seperti Museum Sejarah Jakarta (yang dulunya adalah Balai Kota/Staadhuis) dan Museum Wayang (yang dulunya adalah gereja dan pemakaman sebelum gempa besar di Batavia). Untuk berjalan pun agak susah saking ramenya; pengunjung dan penjual.

Kembali ke Museum BI, untuk masuk ke dalam museum, peserta tidak diperbolehkan membawa tas besar; hanya barang2 berharga yang boleh dibawa (dompet, handphone dan kamera). Sementara barang/tas lainnya disimpan di tempat penitipan barang dan diberi nomor penitipan. Pengunjung juga dipinjamkan tas kecil untuk menyimpan barang2 berharga yang akan dibawa masuk. Tas tersebut nantinya harus dikembalikan di tempat penitipan barang.

Semua peserta dan panitia berkumpul di ruang auditorium yang terletak di lantai 1. Kemudian peserta dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 orang

Tiap kelompok diberi nama tokoh2 / lembaga / gedung yang berhubungan dengan perbankan di Batavia/Indonesia.


Kelompok saya diberi nama salah satu Direktur De Javasche Bank yang yang pernah menjabat di Batavia; R.E. Smits.


Kelompok yang dapat menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tercepat akan mendapatkan hadiah untuk masing2 anggota kelompok; juara 3 power bank, juara 2 DVD player dan juara 1 IPod. Keren ya...


Diawal acara, masing2 kelompok diberikan 2 amplop yang masing berisi clue untuk menuju pos pertama dan pos bonus.

Amplop berisi clue pos pertama hanya boleh dibuka di luar auditorium dan amplop untuk clue terakhir baru boleh dibuka setelah menyelesaikan tugas di pos ke 5

Pos 1 bertempat di auditorium dengan tugas menyusun puzzle yang merupakan wajah seseorang dan menyebutkan nama serta jabatan yang pernah dipegang. Kelompok saya agak susah nih, karena wajah seseorang dari masa lampau yang ternyata adalah orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur terakhir De Javasche Bank; Sjafruddin Prawiranegara


Pos 2 bertempat di ruang serbaguna yang biasa digunakan untuk mengadakan pameran. tugas di pos ini adalah mengisi TTS yang merupakan nama tempat dan orang


Pos 3 bertempat di taman terbuka dengan tugas permainan kata berkait. Satu orang ditunjuk untuk menebak tempat/nama yang disampaikan per kata oleh 3 orang teman seregunya. Ketiga kata tersebut jika dirangkai menjadi kata kunci untuk menebak nama tempat/orang


Pos 4 bertempat di ruang numismatik dengan di beri kata kunci untuk menemukan sebuah uang logam di dalam ruang numismatik. Setelah uang logam yang dimaksud ditemukan kemudian keluar dan menggambar uang logam tersebut. Tidak boleh menggunakan kamera untuk memoto dan tidak bokeh digambar di dalam. Hanya mengandalkan ingatan dari masing2 anggota regu.


Pos 5 bertempat di ruang teater dan diberi kata kunci untuk mencari lokasi yang ditentukan dan kemudian semua anggota kelompok berfoto bersama di lokasi tersebut


Pos 6 yang merupakan pos bonus bertempat di ruang bawah tanah yang merupakan ruang tempat menyimpan mesin pencetak uang. Di tempat ini harus menemukan huruf M, B atau I. Hanya 1 orang dari masing2 kelompok yang diperbolehkan untuk masuk ke ruangan ini dan mencari huruf yang dimaksud. Maaf ya gak bisa ngebantu...


Ternyata kelompok saya tidak berhasil menemukan salah satu huruf yang dimaksud. Ya... melayang deh hadiah2 itu...


Masing2 pos harus dicari berdasarkan clue yang diberikan di setiap amplop. Lebih baik sih dalam suatu kelompok ada yang sudah pernah berkeliling di Museum BI jadi gak bingung untuk mencari tiap pos-nya. Tapi jangan khawatir, walaupun baru sekali tiu ke museum BI, di buku panduan acara, terdapat peta dari seluruh bangunan di museum BI kog.


Setelah menemukan semua pos dan menyelesaikan tugas di masing2 pos, peserta berkumpul di ruang terbuka di tengan Museum BI.

Telah disediakan makan malam di taman ruang terbuka di tengah museum BI dengan menu sate ayam dan lontong dan bakwan Malang. Enaaakkk....

Keren deh bikin acara di ruang terbuka di Museum BI ini dengan latar belakang gedung BI yang megah berasa kelempar ke zaman dulu nih.

Wisata Kuliner ke Bogor

Sabtu, 13 September 2014

Jam 08:00 - 17:00 WIB
Meeting point : Stasiun KA Bogor


08:00 - 08:30 Registrasi ulang di Stasiun KA Bogor
08:45 - 09:00 Mengunjungi the legendary Bogor Permai Bakery & Restaurant (since 1963)
09:00 - 09:30 Makan Toge Goreng Ibu Hj. Omah
09:30 - 09:40 Menuju Sop Buntut Sapi Mang Endang Incu Ma' Emun
09:40 - 10:30 Menikmati Sop Buntut Sapi Mang Endang Incu Ma' Emun (seporsi buntut sapi diikat dalam tali dari bambu)
10:30 - 10:45 Menuju Kawasan Surya Kencana
11:00 - 11:30 Mencicipi kenikmatan Soto Kuning Bogor Pak. M. Yusuf
11:30 - 11:40 Menuju kawasan Gang Aut
11:40 - 12:40 Hunting kuliner Gang Aut: Bakso Kikil, Laksa Bogor, Ngohiang, Es Cincau, Bir Kocok, dll
12:40 - 12:50 Menuju Asinan Gedong Dalam
12:50 - 13:50 Mencicipi dan membeli Asinan Gedong Dalam, serta aneka jajanan seperti es pala, es mangga, es duren dan aneka oleh-oleh
13:50 - 14:10 Menuju Roti Unyil
14:10 - 15:00 Beli oleh-oleh Roti Unyil
15:00 - 15:15 Menuju Michelle Bakery
15:15 - 15:35 Mengunjungi Michelle Bakery (highlights: kue Sus, cheesecake, blueberry cake)
15:35 - 16:00 Mampir ke Miss Pumpkin (kue lapis Bogor unik dari labu parang / pumpkin)
16:00 - 16:20 Menuju Macaroni Panggang
16:20 - 17:20 Menikmati aneka hidangan di Macaroni Panggan


Harga Wisata kuliner Rp 85.000,- per peserta, termasuk ID-card, Sinopsis Tur, kunjungan ke semua obyek kuliner sesuai jadwal, tour guide, air minum dalam kemasan dan ongkos angkutan umum dalam kota Bogor.

Setelah sekian lama gak melatih lidah mencicipi aneka makanan khas suatu kota, kali ini saya bergabung dengan suatu kelompok yang mengadakan wisata kuliner ke kota Bogor. Selama ini sih saya taunya cuma di sepanjang jalan Surya Kencana tempat aneka jajanan/makanan mangkal disana.

Meeting point di stasiun Bogor. Terlari2 di stasiun Sawah Besar karena saat membeli tiket kereta, diumumkan kalau kereta yang menuju Bogor akan segera tiba. Tiba di peron, tanpa menunggu lama, kereta pun datang. Alhamdulillah...

Menikmati kosongnya gerbong kereta menuju Bogor. Jadi berasa dingin nih gerbong.

Ternyata pintu masuk/keluar stasiun Bogor sudah berubah. Jadi lebih jauh sih. Cuma sepertinya perubahan pintu masuk/keluar stasiun ini hanya memindahkan kemacetan.

Setelah semua peserta berkumpul, diabsen kembali dan dijakan beberapa kelompok. Hal ini dimaksudkan agar saat naik angkot dapat dipisah disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk di angkot.

Naik angkot menuju Toko Roti Bogor Permai yang kondang seantero Bogor. Melewati beberapa pasar dan kemacetan yang diakibatkan bayaknya orang, angkot dan lapak dagangan di sepanjang jalan. Di Bogor Permai ketemu Tante Nina & teman2 SMAnya yang lagi belanja kue2 untuk bezoek temannya.

Harga roti dan kue di Bogor Permai lumayan mahal. Beli roti sobek kombinasi cokalat & keju (Rp 37.000) & ollie bollen alias donat (Rp 5.600). Roti sobek buat dimakan sambil jalan aja, buat cemilan sampai ketemua tempat makan yang dituju :D.

Setelah kasak kusuk di Bogor Permai lanjut brunch toge goreng Ibu Hj. Omah yang berlokasi di sampaing toko roti Bogor Permai. Enak banget! Seporsi Rp 15.000

Siapa yang bilang Bogor tuh Kota Hujan? Ini panasnya minta ampun deh. Matahari semangat banget keluar!

Jalan kaki ke Museum PETA (PEmbela Tanah Air). Lumayan juga nih jalan kaki. apalagi melewati tempat jualan aneka makanan seperti sate ayam, mie ayam, soto ceker, bubur ayam dll. Kaki sih gak berasa pegel tapi tampilan gerobak makanan2 tadi bikin pengen mampir.


Masuk ke museum PETA yang sekarang di tempat tersebut selain museum juga digunakan sebagai balai pendidikan dan latihan Zeni

Selain diorama pembentukan PETA sampai kemudian menjadi TNI juga ditampilan seragam anggota PETA dan beberapa senjata .

Selesai eksplor museum PETA perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki ke Sop Buntut Mang Endang. Seporsi sop buntut + nasi Rp 44.650. Yang unik, buntut sapi sudah diikat saat direbus yang menandakan 1 porsinya. Sayang disini gak tersedia buntuk goreng ataupun panggang. Pasti tambah enak tuh.

Lanjut naik angkot untuk menuju jalan Surya Kencana, surgaya makanan di Bogor! Kali ini gak makan soto kuning karena sudah pernah nyoba waktu ke SurKen sebelumnya. Kali ini gak bisa cuma sekali naik angkot tapi berganti di depan Kebun Raya, di pertigaan menuju Balai Kota Bogor.

Sambil nunggu kelompok lain datang, saya membeli Es Cincau yang murah; Rp 5.000 per porsi. Bisa pilih mau pake gula putih atau gula merah. Kemudian nyobain bis kocok; semacam bir pletok dari Jakarta namun aroma jahe merah-nya yang terasa.

Beli dodongkal semacam jajan pasar yang terbuat dari tepung beras yang dikukus dan dicampur dengan parutan kelapa dan tambahan gula merah. Mirip2 klepon gitu deh. Enak deh buat cemilan.

Banyak juga yang membeli asinan di daerah ini. Setelah itu kita lanjut naik angkot ke Asinan Gedong Dalem. Gak pengen beli apa2 disini tapi yang menarik di sekital toko Asianan Gedong Dalem banyak dijual buah2 yang nama dan bentuknya baru saya dengar. Salah satunya buah bisbul; berbentuk bulat seperti apel tapi berbedak dan warna buah didalamnya putih seperti apel dengan tekstur seperti buah pir dan rasa manis samar.

Kemudian lanjut ke toko roti unyil Venus di Jalan Pajajaran. Disebut roti unyil karena bentuk rotinya yang kecil2 dengan rasa yang beraneka ragam. Yah... yang ini sih cuma biar tau tempat jual roti unyil, gak beli. Secara di Jakarta juga ada yang jual :D.


Dari Toko Venus lanjut naik angkot ke toko roti Michelle. Walaupun sama2 masih berada di Jalan Pajajaran tapi kalo jalan kaki lumayan bikin gempor kaki apapalgi setelah perut terisi dengan berbagai makakan. Semakin berat deh ini kaki untuk melangkah.

Toko roti Michelle selain menjual roti juga menjual aneka kue. Saya sih cuma beli Cappucino di sini Rp 20.000.


Lanjut ke toko kue Miss Pumpkin yang terletak di seberang Michelle. Miss Pumpkin ini menjual aneka cake/bolu yang berbahan dasar labu kuning dengan beragam rasa; ada original, green tea, cokelat, labu talas, jeruk dan brownies labu. Saya beli yang rasa jeruk. Enak loh... Rp 35.000.


Dari Miss Pumpkin lanjut ke MP; Macaroni Panggang yang juga gak kalah nge-hits. Ke MP juga harus berganti angkot di depan hotel Pangrango.

Gak terlalu penuh tapi pengunjung yang datanga dan pergi silih berganti. Sayangnya di sini tidak ada macaroni panggang dalam porsi small, hanya ada large. Terlalu besar buat saya untuk dibawa pulang. Terpaksa cuma ngeliat MP dengan mata nanar. Sementara untuk menu yang lain saya tidak begitu tertarik. Mungkin karena ini perut sudah dijejali dengan aneka makanan dari tadi pagi :D.

MP adalah destinasi kuliner terakhir untuk kali ini. Selesai dari MP kita kembali ke stasiun Bogor. Tapi agak ribet nih karena gak ada angkot yang langsung menuju stasiun pun sulit untuk mendapatkan angkot dari depan MP. Jarang dan sekalinya datang sudah penuh. Terpaksa harus jalan kaki lagi menuju depan hotel Pangrango 2.

Naik angkot dan turun di underpass (terowongan) penyebrangan orang di depan kampus IPB Baranangsiang. Sepertinya di dalam terowongan penyeberangan itu akan diadakan pameran lukisan deh. Karena terlihat beberapa orang sedang memperispakan untuk pameran.


Dari sinipun lumayan susah untuk mendapatkan angkot yang ke stasiun. Selalu penuh! Mungjkin karena malam Minggu juga kali ya jadi banyak orang keluar rumah.


Akhirnya setelah berdiri agak lama, angkot yang dimaksud datang juga.


Di stasiun Bogor juga acara kuliner kali ini berakhir.