Pages

Thursday, June 26, 2014

Banyuwangi - The Sunrise of Java (Day 3)

Banyuwangi - Surabaya - Jakarta
Minggu, 22 Juni 2014

Cek terakhir, rasanya sih gak ada barang2 yang tertinggal. Dan semua barang2 yang tidak saya perlukan termasuk oleh2 bisa masuk dalam duffle bag. Enak kan, tinggal masukkin bagasi, gak perlu nenteng2 ke dalam kabin dan angkat untuk ditaro di kompartemen :D.

Jam 05.30 semua peserta sudah siap di parkiran untuk berangkat ke bandara. Sambil nunggu kendaraan yang akan mengantar kita ke bandara, ngemil2 roti dan ngeteh yang sudah disediakan di hotel.

Sampai di bandara Blimbingsari, sempat ngobrol2 dengan petugas bandara. Ternyata minat masyarakat ke Banyuwangi semakin tinggi. Karena dengan adanya penambahan 1 maskapai penerbangan yang melayani rute ke Banyuwangi tidak berarti penumpang dari maskapai yang selama ini ada menjadi berkurang. Selama ini pesawat dengan rute ke Banyuwangi dioperasikan oleh Wings Air dan sekarang ditambah dengan Garuda.

Selain gedung bandara tempat para penumpang datang dan pergi serta tempat pengambilan bagasi, tidak jauh dari gedung ini juga ada bangunan lain yang berfungsi sebagai ruang singgah bagi tamu VIP.

Setelah boarding pass dibagikan kepada semua peserta eh kali ini boarding pass-nya dibagi langsung 2; untuk ke Surabaya dan untuk ke Jakarta tinggal nunggu masukin bagasi. Lagi nunggu cek bagasi eh liat peta Banyuwangi beserta dengan wisata alamnya yang ditempel dalam frame di dekat pintu masuk bandara. Ih... pengen banget deh punya peta itu.

Dibantu sama teman seperjalanan, nanya2 dimana bisa dapat peta yang dimaksud. Eh ternyata di sekitar tempat kita menunggu tidak ada persediaannya. Sayang banget ya, padahal kan dengan peta itu nanti saya bisa tunjukin ke teman2 tempat wisata di Banyuwangi. Etapi jangan sedih, jangan kecewa... Bapak petugas bandara tadi bantuin kita cari peta yang dimaksud di ruang VIP dan voila... disana masih tersedia beberapa. Makasih ya Pak...

Ternyata di bandara ini, bagasi diurus masing2 calon penumpang, jadilah saya mengantri untuk masukin bagasi.

Sempat beli kue di ruang tunggu bandara Blimbingsari. Eh biar kecil tapi ada tempat jual aneka oleh2 loh.

Pesawat datang agak terlambat dari Denpasar dan akhirnya kita harus meninggalkan Banyuwangi. Bye...

Di pesawat, lagi2 Pilot-nya ngucapin selamat jalan ke rombongan klita yang sudah berlibur ke Banyuwangi. Wuih...

Tuh kaaannn... karena waktu yang mepet dan pesawat dari Banyuwangi yang agak telat, sampai di bandara Juanda - Surabaya sudah proses boarding. Akhirnya kita gak masuk terminal dulu melainkan langsung diantar ke gardabrata dan boarding disana. Sambil berjalan cepat, saya melihat keluar untuk memastikan bagasi saya sudah diangkat dari pesawat sebelumnya untuk dipindahkan ke pesat yang membawa saya ke Jakarta. Jangan sampai saya sudah sampai di Jakarta tapi bagasi saya ikut pesawat berikutnya :D

Pesawat berangkat tepat waktu. Ada kejadian yang membuat saya teramat sangat murka! Penumpang di sebelah saya yang juga salah panitia rombongan tour ke Banyuwangi ternyata tidak mematikan ponselnya. Gilak! Ini saya tau karena belum lama pesawat touch down dan masih berjalan di runway menuju apron dia menerima telepon. Sepertinya sih di-silent atau di set getar. Saya sudah berikan sign dan tegur untuk tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun tapi dia cuek. Dari obrolan dia, sepertinya lawan bicaranya pun sudah menegur dia tapi malah dianya bete. Selesai nelpon dia bilang baru nyampe udah ditanya2 hasil reportase. saya gak tertarik sama sekali dengan urusan urusan dia! Mau ditelpon sama presiden sekalipun saya gak peduli. Yang saya peduli, keselamatan satu pesawat. Kalau dia mau mati celaka ya sendiri aja sana, berdiri di depan pesawat yang mau jalan, jangan bikin celaka satu pesawat! Pengen rasanya saya keplak kepala tuh orang bolak balik.

Baru kali ini pulang jalan2 masih ada matahari. Biasanya hampir tiap kali pulang berpergian saya sampai kembali di Jakarta sudah malam atau sudah gelap gitu.

Saat sudah berada di dalam bus DAMRI yang akan menuju Gambir, supervisor bus DAMRI bilang ke supir bus kalo jalanan di Jakarta sedang macet parah! Apppaaahhh! Please deh, ini kan hari Minggu, masa' masih macet juga. Ada apa sih???

Emang beneran macet tuh jalan2 di Jakarta dan ternyata ini adalah imbas dari kampanye salah satu capres/cawapres di GBK. Hih... belum jadi presiden dan wakilnya aja udah bikin sengsara rakyat!

1 comment:

  1. Nggak ada acara juga tetap macet koq, meski nggak semacet hari kerja

    ReplyDelete